Senin, 08 Juli 2013

Ultrabook Belum Bisa Jadi Jagoan?

Apple
Apple MacBook Air
Intel gencar mempromosikan laptop tipis "Ultrabook" yang belakangan mulai  dilengkapi dengan layar sentuh. Produk-produk "2-in-1" pun diperkenalkan, dengan berbagai
macam bentuk "ajaib" yang bisa berubah dari laptop menjadi tablet dan sebaliknya.

Namun semua itu seperti belum cukup menumbangkan kejayaan MacBook Air dari Apple sebagai pelopor sekaligus laptop tipis paling dicari konsumen, setidaknya untuk pasaran Amerika Serikat.

Di Negeri Paman Sam ini, seperti diungkap oleh laporan lembaga riset NPD yang dikutip oleh Cnet, MacBook Air menguasai 56 persen penjualan laptop tipis sepanjang lima bulan pertama 2013.

Sisanya sebanyak 44 persen dibagi-bagi antar-produsen Ultrabook rekanan Intel.

Generasi terbaru MacBook Air (model 2013) pun mendapat sambutan positif berkat daya tahan baterainya yang mencapai belasan jam dan diperkirakan bakal membantu mempertahankan dominasi perangkat tersebut di pasar laptop tipis.

Perlu dicatat bahwa daya tahan baterai MacBook Air 2013 dimungkinkan oleh prosesor Core Generasi ke-4 dari Intel. Jadi, produsen prosesor itu turut diuntungkan dengan kesuksesan MacBook Air.

Tapi kubu laptop Windows pun tidak berdiam diri. Dalam konferensi Build minggu lalu, CEO Microsoft Steve Ballmer mengatakan bahwa perangkat hybrid (2-in-1) dengan fitur layar sentuh bakal menghilangkan kebutuhan untuk membawa laptop dan tablet secara terpisah.

Di sisi lain, Apple menganggap bahwa touchscreen lebih cocok diterapkan untuk iPad ketimbang laptop. Kebanyakan konsumen tampaknya setuju.

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.